Minggu, 21 Februari 2010

GRATIS, GRATIS, GRATIS....

Semua orang pasti suka yang gratisan, tapi yang menyediakan barang gratisan cuma segelintir aja. Makanya hal ini terkadang membuat ketegangan diantara pemburu "gratis".

Namun tidak demikian bagi para wanita. Mereka sangat-sangat "care" memberikan kegratisan bahkan mereka berlomba-lomba memberikannya. Apa hayo?

Pada zaman dahulu aurat adalah hal penting yang harus dijaga kerahasiannya. Kasarnya "kalau mau lihat auratku, nikahi aku dulu". Tapi sekarang? Hampir seluruh tubuh wanita gratis dilihat mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Alasannya sangat beragam dari alasan lebih simple sampai karena pingin dibilang seksi dan ikut mode, maksudnya ikut-ikutan.

Di industri perfileman dan media cetak, kelugasan dan kesediaan para wanita tampil "simple" menjadi daya jual. Si wanita dijanjikan sejumlah uang, bukan tanggung jawab sehidup-semati, dan dengan senang hati si wanita menyanggupi. Tapi ini juga toh karena perekonomian kita yang sedang sableng? Yap, demikianlah. Kefakiran membawa orang dekat dengan kekufuran. Sama aja dengan kondisi negara, semakin fakir negara maka semakin dekat negara tersebut dengan kakufuran massalll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda tentang tulisan saya.
Saya yakin komentar anda akan lebih memperkaya warna di blog ini