Senin, 24 Oktober 2016

Membangun Hotspot dengan MikroTik Groove A-52 HPn

Jika ingin membangun jaringan hotspot, pertimbangkan jarak klien terjauh dan terdekat. Semakin tinggi jarak antena, semakin sulit perangkat yang berada dibawah antena mendapatkan sinyal. Ini karena karakter penyebaran sinyal antena omni adalah seperti donat, kecil di tengah. Antena omni hanya saya sarankan untuk jarak hingga 100 meter, dengan ketinggian tidak lebih dari atap rumah satu lantai (berdasarkan pengalaman). Pada ketinggian ini, klien berjarak hingga 300 meter masih dapat menerima sinyal dengan bantuan antena eksternal rakitan sendiri.

Untuk menjangkau klien yang berjarak lebih dari 300 meter sebaiknya gunakan antena sektoral. Dengan demikian, pemilihan router pun harus yang mendukung 3 buah radio untuk menjangkau area 360 derajat sehingga router dengan satu radio/ antena seperti Groove-a-52hpn tidak saya sarankan, karena mahal secara ekonomis. Tetapi pilihan tetap di tangan pengambil keputusan.

Ada baiknya sebelum membangun jaringan hotspot, melakukan observasi dan penelitian kecil-kecilan dengan objek hotspot-hotspot yang telah duluan berdiri. Kalau perlu tanyakan ke ownernya mengenai perangkat yang digunakan dan kendala selama penggunaannya.

Selasa, 20 September 2016

KOSTUMASI HALAMAN MASUK (LOG IN PAGE) HOTSPOT MIKROTIK GROOVE A-52 HPn

Login page bawaan MikroTik bukannya gak bagus, cuma pastinya kita kepingin yang mewakili kita kan? Kalau bawaannya MikroTik, ya mewakili MikroTik dong.

Nah, biar bisa mewakili kita sebagai penyedia layanan hotspot internet, MikroTik mempersilahkan kok buat dikostumasi. Pokoknya terserah deh mau dibuat gimana, yang penting fitur log in tetap menjadi fitur wajibnya. Tapi ingat, jangan semena-mena dengan penyimpanan internal yang dimiliki, karena nantinya malah buat MikroTik jadi lelet. Pertimbangkan besar space penyimpanan internal dan ukuran login page, ya.

Ada banyak contoh login page yang dishare gratis. Silahkan dibrowse aja via mesin pencari unggulan teman-teman, pilih login page yang disukai, download, edit sana-sini, upload ke MikroTik, setting sedikit, selesai deh.

Ini contohnya:
Saya ambil dari sini ya
http://www.mediafire.com/download/2b35nbcszcjlmxw/Hotspot_1.rar
Tampilannya kayak gini:

Keren, gak?

Kalau dah didownload, silahkan diekstrak ke folder terserah teman-teman. Yang penting ingat lokasinya di mana.Passwordnya trickybook.com

Buka file login.html dengan aplikasi notepad atau notepad++ atau dreamweaver atau terserah sobat deh.

Cari baris dengan tulisan Network dan Name, edit tulisan Network dan Name sesuai nama hotspot Sobat. Misalnya, Network diganti dengan Keren Beken dan Name kita ganti Hostpot, atau sebaliknya.

Lanjutkan mencari kata-kata yang ingin sobat ubah sesuai rule dan keinginan sobat. Simpan.

Langkah selanjutnya tinggal upload ke MikroTik. Caranya dah tau kan? Kalau belum, ikuti caranya:

1. Dah pasti login dulu ke MikroTik dengan Winbox
2. Pilih menu Files
3. Seret folder login mikrotik yang sudah Sobat siapkan tadi ke jendela Files MikroTik yang terbuka. Ini akan mereplace semua file di folder Hotspot di dalam jendela Files. Pastikan upload foldernya tidak ke folder Hotspot, tapi di parent directory.
4. Dah siap.... Coba deh akses login page dari komputer Sobat. Ish...ish...ish... keren, tak???

Kalau Sobat gak mau merubah folder Hotspot, ubah aja folder yang mau dipakai dengan nama yang lain. Misalnya Keren. Nah, nanti Sobat akan punya dua folder login page, yaitu Hostpot dan Keren.

Bagaimana biar login page Keren yang dipakai? Ikuti, ya..
1. Dah login ke MikoTik, kan? Kalau belum, silahkan login dulu via Winbox
2. Ikuti cara diatas sebelumnya.
3. Atur folder login page yang mau dipakai. Dalam hal ini, folder Keren.
4. Buka menu IP - Hotspot
5. Buka tab Server Profiles
6. Buka hsprof1 atau setingan lain yang Sobat gunakan buat Hotspot
7. Pada HTML Directory, pilih folder Keren, klik OK.
8. Sekarang sudah siappp....

Kalo perlu bantuan, silahkan aja dikomen. Insya Allah saya bantu. Yang penting Sobat perlu tahu, saya bukan programer, cuma pengguna aja sama seperti Sobat kebanyakan.


Kamis, 15 September 2016

SERVIS GRATIS PRINTER USG MERK SONY SERI UPD25D

Punya printer warna buat cetak hasil USG merk Sony, seri UPD25D?

Printer ini sangat powerfull, dengan hasil cetak brillian, namun sayang cuma ukuran 3R. Pernah saya coba cetak photo hasil jepretan camera saya, hasilnya bagus sekali.

Penasaran kenapa bisa buat cetak photo, bukannya hasil USG?

Mesin USG, semuanya memiliki yang namanya sistem operasi. Bisa JAVA, Android, IBM, Unix, maupun Windows, yang membuatnya beda dari komputer desktop adalah hardwarenya. Operator USG biasanya hanya mengerti cara mengoperasikan USG, dan gak pernah tau selain itu. Apa yang melekat di mesin USG itu hanya bisa digunakan oleh mesin USG itu, dan jika perlu tambah perangkat harus panggil teknisi khusus untuk memasangnya. Ribet, kan? Harga perangkat utama dan aksesoris USG gak ada yang murah, dan penyediaan teknisi adalah nilai tawar untuk harga tinggi ini.

Nah, yang namanya printer, itu semua sama. Bisa dipakai ke perangkat komputer apa aja, gak cuma bisa buat cetak hasil USG. Lepas aja dari USG dan hubungkan ke komputer, install drivernya, dan silahkan cetak apa aja yang diinginkan.

Begitu pula jika merasa biasa operasional printer khusus USG ini terlalu maha, silahkan ganti pakai printer apa aja yang diinginkan, yang penting USG memiliki konektor yang sama dengan printernya. Tinggal install driver, dan hasil pemeriksaan USG dapat dicetak dengan printer laser, atau inkjet, ataupun printer PPOB sekalipun.

Kembali ke printer merk SONY seri UPD25D. Untuk menekan biaya operasional biasanya ada aja ide operator USG. Paling sering dengan menempatkan empat gambar hasil USG dalam selembar kertas cetak. Ini lumrah, dan saya menyarankan ini juga. Namun, ada yang berusaha lebih keras dengan meotong kertas menjadi dua dan menggunakan pita tinta dua kali. Untuk ini saya sangat tidak menyarankan. Alasannya, pertama kertas akan tersangkut di bagian lorong keluar kertas sehingga membuat kertas lain macet atau pencetakan warna tidak sempurna. Alasan kedua, pita tinta tidak sepenuhnya berada pada kertas transfer sehingga besar kemungkinan akan lengket ke bagian pita lainnya dan memutuskan pita tinta, jika beruntung. Jika bukan pita yang putus, bisa jadi spare part dalaman printer yang akan berubah bentuk atau bahkan patah.

Dari pengalaman saya membongkar printer ini, masalahnya selalu sama, kertas sangkut di lorong keluar. Dan ukuran kertasnya setengah ukuran seharusnya.

Jika ada yang memiliki printer USG jenis ini, silahkan berbagi pengalaman mengenai permasalahan yang biasa dialami. Atau jika ada yang ingin mencoba install printer ink jet atau laser, silahkan komentari tulisan ini.

Minggu, 11 September 2016

PILIH ACTIVATOR WINDOWS 7, WINDOWS 8, ATAU WINDOWS 10?

Hidup itu segalanya adalah mengenai pilihan. Begitu juga dengan operating system (OS) komputer yang ingin digunakan, pasti sebagian orang ribet banget milihnya. Yang pasti, sesuaikan dengan hardware perangkat yang agan-agan miliki. Pingin pakai OS teranyar, tentunya harus punya spesifikasi teranyar juga, toh? Bukan hanya itu, agan-agan juga harus ramah sama kemampuan maksimal hardware yang dimiliki. Jangan maksain, apalagi sampai marah-marah sambil nyebutin seluruh penghuni satwa dan dunia lain.

Di sini saya tidak akan membanding-bandingkan kemampuan setiap versi OS, apalagi antar jenis OS. Saya yakin setiap agan-agan memiliki pahlawannya sendiri. Setuju, kan? Seperti halnya agan-agan saya juga memiliki pahlawan saya sendiri, yaitu Windows 7 Ultimate 64bit. Sebelumnya saya mengandalkan versi 32bit karena saat itu walaupun arsitektur lepi saya 64bit, tapi SODIMM saya cuma 2GB. Karena ada barang geretongan, hasil dari copotan lepi yang sudah almarhum milik ortu, dan ternyata jenisnya sama persis kecuali ukurannya, jadi dah saya pasang OS versi 64bit. Hasilnya? Nyata bedanya...

Kenapa gak install Windows 8 atau Windows 10 sekalian? Seperti kata saya tadi, saya mencoba ramah kepada rekan kerja saya ini. Kalau kita ramah kepadanya, insya Allah, Allah akan menjadikannya ramah pula kepada kita. Secara teknis, arsitektur spesifikasi lepi saya mendukung untuk kedua versi anyar tersebut. Namun, secara ketersediaan software pendukung masih sangat kurang. Driver-driver hardware tidak mendapat dukungan langsung dari produsen, walaupun banyak bertebaran driver penggantinya, tapi pengalaman saya mengungkapkan bahwa system tidak akan berjalan optimal, bahkan blue screen. Selain itu, dari keterangan Microsoft, spesifikasi hardware yang saya miliki masuk kategori minimal. Artinya, OS bisa jalan, tapi tidak akan optimal.

Masalah yang muncul pertama kali saat meng-install OS produk Mikocok, pasti dah pada tau, LISENSI. Gak diaktivasi OS jadi ngadat, mau diaktivasi kok rasanya mahal banget, ya? Nah, makanya tulisan ini dibuat. Saya mau berbagi "tips" buat bisa pakai product Mikocok tanpa harus beli lisensinya. Karena ini bersifat personal, file nggak saya unggah di layanan download. Buat yang pingin mendapatkan "tips" aktivasi ketiga versi yang kita bicarakan ini, request aja dengan mengisi komentar di kotak komentar. Insya Allah segera saya tanggapi.

Segitu saja. Semoga bermanfaat.

Minggu, 07 Agustus 2016

DOWNGRADE INFINIX NOTE 2 X600 (MARSHMALLOW KE LOLIPOP)

Melakukan upgrade perangkat tentunya kita mengharapkan mendapatkan kinerja yang lebih baik. Namun jika harapan itu malah berubah menjadi masalah, tentunya kita berharap dapat mengembalikan perangkat ke settingan semula.

Melakukan downgrade, prosesnya sama seperti melakukan upgrade. Kita tidak bisa melakukan downgrade setelah upgrade dengan hanya memilih menu "reset factory default".

Siapkan aplikasi yang disediakan oleh Infinix untuk berkomunikasi dengan perangkat Infinix teman-teman. Jangan lupa siapkan pula file ROM Image system buat Infinix teman-teman. Ingat, pilih yang sesuai dengan tipe Infinix yang teman-teman miliki.

Selanjutnya, silahkan ajukan pertanyaan di kolom komentar. Penulis akan sesegera mungkin menanggapi.

Minggu, 20 Maret 2016

UPGRADE INFINIX NOTE 2 X600 2GB RAM KE MARSHMALLOW

Ternyata Infinix Note 2 X600 versi RAM 2GB maupun 1GB kompatible dengan Android 6.0 Marshmallow. Saya juga tidak menyangka hal ini sebelum membaca sebuah posting salah satu blogger Kenya bernama Dickson Otieno yang beralamatkan di http://tech-ish.com/. Salah satu tulisannya mengenai upgrade Infinix Note 2 berdasarkan kepada instruksi seorang pengguna Twitter dengan akun @KimKykie. Dikatakan oleh Dickson, kompatibilitas ini membawa Infinix Note 2 satu tingkat lebih baik daripada smartphone lain seharga kisaran 150an US Dollar.

Dickson, sang penulis juga tidak lupa menyampaikan sebuah disklaimer bahwa tutorial yang ia sampaikan dapat diikuti dengan resiko harus ditanggung sendiri oleh pembaca tutorial ini. Jangan menyalahkan dirinya sebagai penulis blogger, ataupun @KimKykie sebagai instuktur tulisan yang dibuatnya karena sejatinya upgrade hanya disarankan melalui OTA.

Upgrade Infinix Note 2 X600 dikabarkan telah dapat dilakukan secara OTA di beberapa negara termasuk Kenya, namun sepertinya di Indonesia belum disediakan file installer untuk dapat diunduh secara OTA. Akan tetapi, menurut saya informasi mengenai kompatibilitas ini sudah cukup untuk saya memutuskan bahwa upgrade ke Marshmallow aman bagi Infinix Note 2 saya. Dugaan saya benar, dan sekarang Infinix Note 2 milik saya menjalankan system Android versi 6.0 tanpa melakukan flashing ataupun root device.

Sebelum saya melanjutkan, perlu diingat bahwa tulisan saya tidak sepenuhnya mengikuti instruksi Dickson atupun @KimKykie. Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi saya saat melakukan upgrade terhadap Infinix Note 2 dengan RAM 2GB, berikut langkah-langkahnya:
  1. Pertama, sediakan sebuah micro SD card dengan kapasitas aman paling tidak 4 GB.
  2. Kedua, download file installer Android 6.0 di sini. Kita akan dibawa ke server penyimpanan awan yang beralamat di https://mega.nz/ dan kita akan diberikan opsi download dengan aplikasi MEGAsync atau tetap menggunakan browser. Saya sarankan opsi pertama karena kelebihannya, dan saya senang mendapatkan ruang penyimpanan awan gratis seluas 50GB. Install MEGASync dan ikuti instuksinya. Setelah terinstall MEGAsync akan mendownload file installer Android 6.0 bernama H533-A1-Tcard_update_20160224.zip sebesar lebih kurang 1GB. Jika MEGAsync belum mendownload, klik ulang tombol Download with MEGAsync.
  3. Ketiga, setelah download selesai, copy kan file tersebut ke micro SD card yang terpasang pada Infinix Note 2.
  4. Keempat, lakukan instalasi dengan langkah tap menu Pembaruan > tap tiga titik yang ada di kanan atas layar pembaruan > pilih Update from local > pilih file H533-A1-Tcard_update_20160224.zip > pilih pasang. Biarkan Infinix Note 2 melakukan upgrade. Proses ini berlangsung tak lebih dari 20 menit.
Setelah upgrade dan booting, perhatikan bahwa Infinix Note 2 akan mengidentifikasi sebuah micro SD card baru yang memerlukan pengaturan apakah micro SD card tersebut akan dipergunakan sebagai media penyimpanan mobile atau internal yang hanya akan dapat dipergunakan oleh Infinix Note 2 kita saja. Silahkan pilih sesuai keperluan. Selain itu, mungkin akan ada notifikasi pembaruan Google Play dan beberapa aplikasi bawaan lainnya.

Saya rasa ini sudah cukup untuk dikatakan penginstalan Marsmallow telah sukses. Untuk membuktikannya silahkan lihat versi Android yang berjalan pada menu Setelan > Tentang ponsel.

Peningkatan performa yang mengejutkan adalah penggunaan RAM. Sebelum upgrade ke Android versi 6.0, system menghabiskan paling tidak 49% RAM. Setelah upgrade, penggunaan RAM untuk system hanya 40%. Wow! Sukar dipercaya karena biasanya versi system yang lebih tinggi akan memakai lebih banyak ruang RAM. Hebatnya lagi, bug pada sensor layar sentuh diperbaiki. Sebelum upgrade Infinix Note 2 X600 saya hanya dapat menanggapi dua titik sentuhan, sekarang menjadi lima titik sentuhan. Sekali lagi, wow!!!

Demikian langkah-langkah upgrade Infinix Note 2 X600 versi RAM 2GB ke Marshmallow. Untuk Infinix Note 2 X600 versi RAM 1GB memerlukan beberapa upaya yang lebih rumit karena hanya tersedia installer via ROM, tidak ada untuk micro SD card. Berikut daftar file yang diperlukan:
  1. Driver Infinix Note 2
  2. Installer Anroid 6.0
Langkah-langkah upgradenya silahkan baca tulisan Dickson Otieno

Selasa, 15 Maret 2016

Masalah Aplikasi e-SPT PPN 1111 pada Windows x64 bit

Menginstal aplikasi di Windows x64 bit memang kadang terasa untung-untungan. Terkadang mulus, terkadang terhenti di tengah jalan. Aplikasi yang sukses diinstal, pun belum tentu dapat berjalan. Banyak persoalan dependensi yang hingga saat ini pemecahan masalahnya adalah berdasarkan keluhan pengguna.

Salah satu aplikasi yang sering digunakan adalah aplikasi eSPT yang dibangun dengan arsitektur x86 (32 bit), yaitu e-SPT PPN 1111. Penginstalan akan ada pesan error saat tahap akhir, namun aplikasi tetap terpasang setelah tombol OK pada pesan error diklik. Masalah akan tampak saat aplikasi dijalankan pada tahap melakukan koneksi database. Nah, ini lah masalahnya. Database aplikasi ini menggunakan MS Access 2007 dan VB yang hanya kompatibel dengan x86, sehingga aplikasi tetap akan berhenti dengan error 'Microsoft.ACE.OLEDB.12.0' provider is not registered on the local machine error

Alhamdulillah, masalah ini diakomodir oleh pihak Microsoft dengan merilis mesin database access yang dapat kompatibel dengan x64. Setelah diinstall, error ini akan hilang dan aplikasi akan berjalan dengan lancar. Berikut file installer yang dapat membantu memecahkan masalah error Microsoft.ACE.OLEDB.12.0' provider is not registered on the local machine error.

Microsoft adalah perusahaan properietary yang menutup serapat-rapatnya kode yang dianggap berharga. Tidak seperti linux yang terbuka sehingga setiap aplikasi yang akan diinstall dapat dengan mudah ditemukan file-file dependensinya, aplikasi di Windows terkadang akan sangat sulit untuk diperoleh file dependensi nya. Namun, Windows adalah OS yang sangat stabil dan user seluruh dunia mengakuinya. Hanya saja, semoga ke depannya permasalahan dependensi antara x86 dan x64 pada Windows dapat lebih mudah ditemukan solusinya sehingga lebih menghemat energi dan waktu yang produktif.

Rabu, 17 Februari 2016

Excel Tidak Dapat Mengakses Printer Tujuan

Pernah mengalami aplikasi Excel tidak dapat mengakses printer tujuan? Saya pernah mengalami ini dan membuat saya menjadi bingung. Bingung karena cuma excel yang tidak bisa mengakses printer tujuan sedangkan aplikasi Office lain serta aplikasi lainnya bisa mengakses semua printer yang terdaftar di komputer. Cek semua driver gak ada masalah, sungguh membingungkan.
Karena penasaran saya googling dan ternyata masalahnya ada pada registry default printer. Emang sih, di Excel cuma tipe printer yang terdaftar sebagai default printer pada registry dan beberapa printer sebelumnya. Sedangkan printer yang baru diinstal gak muncul di Excel.
Jadi, solusinya kita bongkar aja default printer pada registry windows dengan alamat HKCU -> Software -> Microsoft -> WidowsNT -> CurrentVersion -> Windows -> Device
Delete aja file Device tersebut. Ingat, untuk dapat menghapusnya kita harus punya hak akses sebagai Administrator.
Setelah dihapus, log off lalu log in kembali. Insya Allah permasalahan Excel yang tidak dapat mengakses printer tujuan teratasi.