Minggu, 21 Februari 2010

URUTAN PEMASANGAN LINUX YANG BENAR (Menurut Saya)

  1. Install linux (silahkan baca panduannya yang sudah saya posting)
  2. Jika punya CD repo, install update. Jika tidak punya, langsung ke 3
  3. Konfigurasi sambungan Internet, sangat berguna untuk update berikutnya dan mendownload software driver, terutama keperluan printer
  4. Install dan setting printer
  5. Install software pendukung yang anda perlukan, yang banyak tersedia di dunia maya
  6. Jika salah satu diatas tidak dapat terlaksana, sebaiknya jangan berpindah dulu ke Linux secara total. Namun saya sarankan untuk tetap berusaha karena memang Linux itu asyik dan legal

GRATIS, GRATIS, GRATIS....

Semua orang pasti suka yang gratisan, tapi yang menyediakan barang gratisan cuma segelintir aja. Makanya hal ini terkadang membuat ketegangan diantara pemburu "gratis".

Namun tidak demikian bagi para wanita. Mereka sangat-sangat "care" memberikan kegratisan bahkan mereka berlomba-lomba memberikannya. Apa hayo?

Pada zaman dahulu aurat adalah hal penting yang harus dijaga kerahasiannya. Kasarnya "kalau mau lihat auratku, nikahi aku dulu". Tapi sekarang? Hampir seluruh tubuh wanita gratis dilihat mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Alasannya sangat beragam dari alasan lebih simple sampai karena pingin dibilang seksi dan ikut mode, maksudnya ikut-ikutan.

Di industri perfileman dan media cetak, kelugasan dan kesediaan para wanita tampil "simple" menjadi daya jual. Si wanita dijanjikan sejumlah uang, bukan tanggung jawab sehidup-semati, dan dengan senang hati si wanita menyanggupi. Tapi ini juga toh karena perekonomian kita yang sedang sableng? Yap, demikianlah. Kefakiran membawa orang dekat dengan kekufuran. Sama aja dengan kondisi negara, semakin fakir negara maka semakin dekat negara tersebut dengan kakufuran massalll.

Senin, 15 Februari 2010

PEMBOROSAN YANG NYATA

Ingat tulisan saya tentang tabung gas 3 kg?

Setelah sekian lama dan saya pun telah membeli sendiri tabung gas 3 kg beserta kelengkapan lainnya, akhirnya paket konversi minyak tanah ke gas pun datang juga. Tabung gas yang saya terima sama persis dengan yang saya beli, tidak mengherankan. Yang membuat saya terkejut, kompornya itu loh. Kenapa? Bodinya alakadar saja, terbuat dari seng. Tapi bukan itu masalahnya. Yang membuat saya sangat prihatin adalah keadaan sistem pengapiannya. Tungku terbuat dari lempengan logam yang sangat tipis dan tabung reservoir ke tungku juga terbuat dari logam yang waktu saya terima sudah dalam keadaan berkarat. Ini adalah pemborosan yang nyata.

Siapapun orang yang tahu akan dahsyatnya tingkat sensitif gas terhadap api pasti akan berpikir berkali-kali untuk menggunakan kompor tersebut. Tragisnya lagi pada kompor tersebut tertempel cap SNI. Beginikah standar keselamatan Indonesia? Emangnya mereka pikir rakyat mereka itu apa? Cuma sekedar onggokan daging yang PBB sebut sebagai manusia? Padahal kami ini adalah aset negara, tumpuan negeri. Jika negara sedang krisis ekonomi siapa yang duluan terkena imbas? Kami. Jika nanti ada serangan pihak luar, siapa yang akan membela negeri ini kalo keselamatan kami saja anda anggap "kalian selamat ya sukur, ndak selamat ya kami turut berbelasungkawa".

Kembali ke konsep awal, kepala-kepala keluarga yang menerima paket dengan keadaan seperti ini tentunya hanya akan memanfaatkan tabungnya saja dan menyingkirkan kompor dan bahkan selang beserta regulatornya. Dari teman-teman, saya tahu bahwa mereka mengganti kompor, regulator, dan selang gas dengan yang lebih bermerk. "Lebih baik keluar uang untuk keselamatan daripada pake yang gratis tapi ndak selamat", begitulah kira-kira pemikiran mereka dan juga saya. Dan saya sendiri Alhamdulillah mendapatkan warisan kompor gas tua yang masih layak pakai dari mertua dengan merk HITACHI. Lalu akhirnya kompor, selang, dan regulator yang telah di bayarkan pemerintah menjadi penghuni gudang dan selanjutnya bakalan hancur bersama berlalunya waktu. Uangnya jadi menguap tidak bermanfaat.

Namun demikian saya tetap berusaha untuk berprasangka baik kepada pemerintah. Saya yakin semua yang diprogramkan adalah berangkat dari niat yang baik. Salut buat pemerintah RI karena memang tingkat pluralitas Indonesia lebih tinggi dibanding negara lain, yang menjadikan tingkat kesulitannya pun sangat tinggi untuk membangunnya.

Jumat, 05 Februari 2010

APA ITU NASIONALISME?

Tahu ndak? Seluruh kejadian di negeri ini mulai dari penggusuran yang tidak ada pemecahan masalahnya sampai kepada kasus korupsi Century membawa saya pada satu pertanyaan. Jika Indonesia mengalami serangan dari pihak luar, atau terjadi pemberontakan, makar, atau sejenisnya, apakah rakyat Indonesia akan berjuang mengorbankan jiwa raganya demi Indonesia? Apakah, rakyat akan membela Indonesia, Pemerintah di Indonesia, atau keduanya?

Menurut saya rakyat akan memilih membela Indonesia, membantu menumbangkan rezim akibat kekecewaan yang mendalam dan berharap terbentuknya Indonesia baru yang lebih baik. Walaupun di dalam hatinya ada keraguan benarkah apa yang dilakukannya ini?

Rakyat akan memilih membela Pemerintah di Indonesia dengan alasan kesetiaan walaupun dihatinya ragu akan sikap nasionalisme Pemerintah nya dan harap-harap cemas akan masa depan negaranya.

Rakyat akan memilih membela Indonesia dan Pemerintahnya dengan alasan kesetiaan terhadap negara dan konsekuensi bagi rakyat karena toh yang memilih pemimpin Pemerintahan adalah rakyat sendiri, dan berharap setelah krisis negara reda dan selesai, akan menjadi Indonesia yang lebih baik dari sebelumnya.

Tapi, sebelum mengambil keputusan ada baiknya kita renungkan bahwa Indonesia telah tertanam doktrin korupsi dan kemelaratan selama 350 tahun plus buruknya pemerintahan paska proklamasi kemerdekaan sebelum pemerintahan-pemerintahan sekarang. Kesalahan bukan hanya ada pada pemerintahan sekarang, tetapi sudah sejak dari dulu Indonesia dililit oleh benang kusut sejauh ratusan tahun. Pastilah tidak akan mudah mengurai benang kusut tersebut. Ditambah lagi doktrin yang ditatamkan penjajahan selama 350 tahun pastinya telah lekat dan tercetak di DNA masyarakat kita tidak akan mudah mengikisnya.

Ini adalah perjuangan kita bersama-sama untuk bersungguh-sungguh kepada Indonesia

TERKUAKNYA SALAH SATU PENYEBAB MELEDAKNYA TABUNG GAS 3KG

Berawal pada suatu hari saya membeli sebuah tabung gas ukuran 3 kg karena banyak dari kami tidak kebagian jatah tabung gratis. Saat membeli tabung itu tidak ada menunjukkan keganjilan, kepala gas tersegel rapih, dan tidak ada terdengar atau tercium adanya gas keluar.

Setelah saya membeli tabung gas tersebut, segera saya pasang ke kompor gas dan apinya menyala sempurna. Karena saya akan memindahkan letak kompor gas, maka regulator saya lepaskan dari kepala tabung. Nah, saat ini saya mencium adanya masalah. Dari kepala tabung gas tersebut tercium bau gas dan derdengar suara gas keluar. Padahal selama saya menggunakan tabung gas 12 kg kejadian tersebut tidak pernah terjadi, apabila regulator dilepas gas akan aman di dalam tabung. Karena hal tersebut, segera saya tempatkan kompor di tempat semestinya dan memasang kembali regulator untuk menghindari kebocoran gas.

Sepertinya saya telah menemukan salah satu sebab kenapa tabung gas 3 kg bisa dengan mudahnya membuat kecelakaan kebakaran dan meledakkan seluruh isinya. Ya, dengan adanya kejadian ini tentu saja kita berharap semoga pihak produsen menguji kembali tabung-tabung sebelum diisi ulang dengan gas bakar.

Pengujian bukan hanya sekedar mengisi gas dengan tekanan tertentu kemudian menenggelamkannya ke air, tapi coba setelah mengisi tabung tekan katup gas untuk mengeluarkan gas beberapa saat kemudian melepasnya. Apakah gas berhenti keluar setelah katup dilepas, atau tetap keluar?