Kamis, 25 Maret 2010

PEMBOROSAN YANG NYATA (LAGI)

Tahukah anda bahwa perusahaan air bersih publik merupakan salah satu mesin penguras sumber daya?

Tujuan utama dan tujuan awal didirikannya perusahaan air bersih adalah untuk memberikan suplai air layak pakai bagi warga negara, namun ternyata tujuan mulia tersebut menemui banyak hambatan mulai dari ketersediaan air baku dan topografi wilayah yang kurang mendukung.

Untuk bisa beroperasi terus, perusahaan memerlukan sumber air yang berlimpah dan sedapatnya tidak mengalami penurunan debit yang signifikan. Maka dari itu banyak perusahaan yang beroperasi di pinggir sungai. Pilihan ini tentu saja ada keuntungan dan kerugiannya. Keuntungannya sumber air berlimpah, namun kerugiannya perusahaan harus membangun tower distribusi atau menggunakan pompa tekanan tinggi untuk mampu mendistribusikan air kepada konsumen karena letak perusahaan relatif lebih rendah dari pemukiman konsumen. Berapa sumber kekayaan yang harus diinfestasikan dari saat pembangunan sampai operasional perusahaan? Boros, kan?

Andai saja ada lokasi yang tinggi dan memiliki sumber air berlimpah, tentu pemborosan tersebut bisa dikurangi. Bahkan saya memiliki ide untuk memanfaatkan bukit dengan menanaminya dengan pohon-pohon yang mampu menahan banyak air untuk kemudian dialirkan ke penduduk daripada menjadikan bukit sebagai tempat berdirinya vila atau perkebunan. Airnya bersih dan tidak perlu diperlakukan dengan banyak proses purifikasi. Atau sebaiknya setiap orang memiliki purifikator air sendiri dengan alat sederhana yang sudah kita ketahui sejak lama (idenya rada gila).

Pemborosan sebenarnya tidak hanya terjadi pada pihak perusahaan. Konsumen yang debit airnya tidak mencukupi untuk bisa keluar dari keran akan menggunakan mesin pompa untuk memperoleh air. Pemborosan lagi, kan...