Jumat, 28 Oktober 2011

Waktu Tidak Dapat Dibeli Berapapun Harganya

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur kepada Allah kami panjatkan atas nikmat akal dan kesehatan hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidaklah kami mampu menyusun makalah ini jika tidak semata-mata Allah memberikan hidayah-Nya kepada kami, karena kebingungan sempat melanda pikiran kami tatkala menerima tugas menyusun makalah berjudul “Waktu Tidak Dapat Dibeli Berapapun Harganya”.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Advokasi Kepemimpinan yang diampu oleh Bapak Ya’ Abdul Umar. Semoga makalah yang kami susun ini sesuai dengan target bahasan yang diinginkan oleh Beliau sebagai dosen pengampu.

Terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi melalui saran, tulisan, diskusi, dan penyediaan media. Atas kontribusi tersebut kami sangat terbantu dalam penyusunan makalah ini.

Walaupun makalah ini tidaklah sempurna dalam memberikan informasi mengenai waktu, namun kami berharap dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya. Amin.

Pontianak, Oktober 2011
Penyusun



PENDAHULUAN


Latar Belakang
Kunci keberhasilan seseorang adalah dapat memanfaatkan waktu yang ia miliki dengan melakukan aktifitas produktif, terukur, dan terencana sehingga pekerjaan yang dilakukannya selesai tepat waktu dengan hasil yang menggembirakan. Tidak semua orang mampu memanfaatkan waktu dengan baik, akan tetapi tidak sedikit yang mampu merekayasa waktu hingga mereka memperoleh keberhasilan yang manis.

Pemanfaatan waktu dengan baik sangat diperlukan karena waktu tidak akan dapat diputar kembali atau menanti pekerjaan kita selesai. Waktu akan terus berjalan meninggalkan kita dengan pekerjaan kita yang belum kita rampungkan, sehingga kita terkungkung dengan pekerjaan itu-itu saja sementara yang lain telah sampai pada pekerjaan lainnya.

Oleh karena waktu tidak dapat dibeli dengan harga berapapun, apalagi diputar kembali ke masa lalu, maka diperlukanlah pengaturan waktu. Inilah alasan mengapa tulisan ini kami angkat dalam mata kuliah Advokasi Kepemimpinan. Karena seluruh program memiliki target, dan target ditentukan oleh hasil dan ketepatan waktu.

Tujuan
Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan atas adanya kesenjangan kegiatan dan ketersediaan waktu.



PEMBAHASAN


Definisi waktu.
Waktu adalah besaran yang menunjukkan lamanya suatu peristiwa berlangsung. Waktu termasuk besaran scalar. Satuan waktu antara lain sekon atau detik dalam Stkitar Internasional yang disingkat SI, menit, jam dan hari. Alat untuk mengukur waktu biasanya arloji, stopwatch dan ticker time.

Pengertian Waktu Standar
Definisi waktu standar atau pengertian waktu baku adalah waktu yang digunakan sebagai patokan waktu (standar waktu) adalah perputaran bumi pada porosnya (rotasi). Karena perputaran ini tidak tetap, maka diambil rata-ratanya. Berdasarkan hal ini ditetapkan bahwa 1 detik sama dengan 1 / 86.400 hari matahari rata-rata.

Dalam pengamatan astronomi, waku ini ternyata kurang tetap akibat adanya pergeseran. Kemudian, digunakan patokan waktu dari getaran atom cesium. 1 detik merupakan waktu yang digunakan atom cesium -133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali. Patokan ini dianggap lebih teliti dibandingkan dengan patokan waktu rotasi bumi karena kesalahan waktu hanya 1 detik dalam kurun waktu 5.000 tahun.

Sekarang, telah ditemukan alat yang mempunyai ketelitian lebih tinggi lagi, yaitu Maser Hidrogen. Kemungkinan kesalahan alat ini adalah 1 detik dalam kurun waktu 33 juta tahun.

Efisiensi Waktu
Memahami pengertian efisiensi waktu adalah sangat penting. Sebab, salah definisi akan menyebabkan kita salah bertindak dan tidak sesuai dengan tujuannya. Jadi, jangan sampai salah memahami pengertian efisiensi waktu, sebab jika salah, maka Kita tidak akan pernah bisa mencapai efisiensi waktu.

Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987;3) yaitu:
“Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataam lain penggunaan yang sebenarnya”

Sedangkan pengertian efisiensi menurut SP.Hasibuan (1984;233-4) yang mengutip pernyataan H. Emerson adalah:
“Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.”

Jadi, jika disederhanakan, efisiensi adalah perbandingan output dan input. Disebut memiliki sebuah efisiensi 100% jika output (hasil) sesuai dengan input (sumber daya) yang diberikan.

Jika kita berbicara pengertian efisiensi waktu, maka yang menjadi input adalah waktu yang Allah berikan kepada makhluq-Nya yaitu 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Outputnya adalah semua pencapaian yang Kita dapatkan.

Yang menjadi perhatian disini adalah input waktu bagi semua orang adalah sama. Namun, bisa kita lihat pencapaian setiap orang berbeda. Kenapa? Ya, efisiensi yang dimiliki setiap orang dalam memanfaatkan waktu berbeda-beda. Ada orang, yang dalam sehari mampu menghasilkan uang Rp 2,5 milyar dalam sehari. Namun ada juga orang yang menghasilkan Rp 25.000 dalam sehari. Ada orang yang mampu mendakwahi jutaan orang, ada juga yang untuk keluarganya sendiri tidak mampu.

Coba tengok diri kita, sejauh mana yang kita dapatkan? Itulah gambaran besarnya efisiensi yang Kita miliki. Seringkali orang menyalahkan takdir dengan pencapaian yang rendah. Namun Allah SWT memerintahkan kita untuk berusaha, memanfaatkan waktu yang sudah diberikan-Nya. Bukan hanya seberapa banyak Kita berusaha, tetapi juga seberapa bagus kualitas usaha Kita. Apalagi, jika kita tidak berusaha sama sekali.

Penyebab Tidak Efisiennya Waktu
Fondasi dasar dari efisiensi waktu adalah kualitas tindakan. Input tidak bisa diubah, bahkan jika sudah lewat tidak bisa kembali lagi. Maka untuk meningkatkan output, satu-satunya yang bisa kita lakukan ialah memperbaiki proses, artinya meningkatkan kualitas tindakan, sebab tindakan adalah proses dalam menghasilkan output.

Apa yang menyebabkan kualitas tindakan bisa turun bahkan hampa? Karena ada kekosongan dalam tindakan itu. Jadi, tidak bisa sembarang tindakan, tetapi harus tindakan yang “berisi” atau berkualitas agar mendapatkan hasil yang berkualitas juga. Apa saja kekosongan dalam tindakan itu?

1. Yang pertama adalah kekosongan akal.
Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala“. (QS. Al Mulk:10)
Dalam tafsir Shofwat Tafaasiir, karya As-Shabuni, dijelaskan, “Orang-orang kafir itu mengatakan, sekiranya kami memiliki akal yang kami manfaatkan atau kami gunakan pendengaran untuk mencari kebenaran dan senantiasa meniti hidayah, niscaya kami tidak tergolong mereka yang masuk neraka dengan api yang menyala-nyala.”
Kekosongan akal bisa terjadi jika seseorang tidak mau mengisi akalnya dan tidak mau menggunakan akalnya dengan baik. Tidak mau belajar atau malas belajar tkita orang yang tidak mau mengisi akalnya dengan sesuatu yang bermanfaat. Orang yang malas berpikir, cepat mengambil kesimpulan, tidak mau berusaha memahami sesuatu, menilai dengan emosi atau memperturutkan hawan nafsu, dan sejenisnya adalah ciri orang yang tidak mau mempergunakan akalnya dengan optimal.
Orang-orang seperti ini tidak akan pernah efisien dalam hidupnya. Dia mungkin bertindak, tetapi bisa saja tidak berarti atau salah arah. Bahkan, orang yang beribadah, tetapi tidak didasari ilmu, ibadah itu pun bisa tertolak. Mari kita instropeksi, apakah kita lebih mendahulukan akal atau hawa nafsu?
Jangan berharap menghasilkan yang luar biasa saat akal Kita masih kosong. Pengertian efisiensi waktu tidak bisa lepas dari akal atau pikiran Kita.

2. Yang Kedua adalah Kekosongan Hati.
Selain akal, yang tidak bisa lepas dari pengertian efisiensi waktu adalah kekosongan hati. Semua yang Kita lakukan akan menjadi baik jika hati Kita baik.
Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah qalbu. (HR Bukhari)
Kualitas tindakan Kita, akan sesuai dengan kualitas hati Kita. Jika baik, maka semuanya baik. Jelas, ini sangat berkaitan dengan pengertian efisiensi waktu.

3. Yang ketiga adalah kekosongan jiwa
Apa bahayanya jika jiwa kita kosong? Dalam tafsir Fi Dzilalil Qur’an, dijelaskan, “Itulah gambaran jiwa yang kosong:
a. yang tidak pernah mengenal makna serius
b. berckita ria disaat membutuhkan keseriusan
c. senantiasa meremehkan permasalahan yang suci dan sakral
Jiwa yang kosong, tidak patut untuk bangkit mengemban tugas dan tidak akan tegak membawa beban amanat. Dan jadilah kehidupan di dalam jiwa demikian itu hampa, remeh, dan tiada berharga.”
Orang yang memiliki jiwa yang kosong, tidak akan pernah mendapatkan efisiensi waktu yang tinggi.

Mengefisienkan Waktu
A. Menjaga fokus
Salah satu alasan kenapa banyak orang yang tidak bisa meraih tujuan karena kurang bisa menjaga fokus. Fokus sangat penting untuk mencapai tujuan dan untuk mendapatkan hasil sebaik mungkin. Dengan fokus, kita bisa menyatukan energi yang berserak hanya terarah ke satu titik sehingga akan menghasilkan energi yang lebih dahsyat.
Analoginya seperti kaca pembesar, yang bisa menjadikan sinar matahari yang hangat menjadi sangat panas dan mampu membakar benda yang disinarinya. Coba lihat gambaran fokus yang dilakukan kaca pembesar (lensa) pada gambar dibawah ini:

Fokus akan memberikan hasil terbaik. Oleh karena itu kita harus menjaga fokus saat meraih tujuan.
Menjaga fokus ini memang tidaklah mudah. Untuk meraih tujuan, apalagi tujuan besar, kita perlu kesabaran karena mungkin memerlukan waktu yang lama untuk mencapai tujuan tersebut. Selama proses mencapai tujuan, akan ada banyak hal yang mengganggu dan membuyarkan fokus kita. Jika kita tidak bisa menjaga fokus, maka tercapainya tujuan akan lebih lama bahkan gagal. Menjaga fokus memang tantangan banyak orang.
1. Apakah Kita akan memakai kaca mata kuda?
Salah satu tujuan kaca mata kuda adalah agar kuda fokus ke depan. Namun, yang dimaksud menjaga fokus disini bukan berarti Kita akan memakai “kaca mata kuda” sehingga tidak bisa melihat yang lain. Cara fokus seperti ini bahaya. Persis seperti seorang seniman yang hanya melihat seni. Dia tidak bisa melihat yang lainnya seperti aturan agama dan dampak sosial dari hasil karya seninya.
Yang dimaksud fokus dalam meraih tujuan bukan berarti kita tidak melihat aspek kehidupan lainnya. Misalnya, saat Kita memiliki tujuan mendapatkan mobil, bukan berarti Kita hanya memikirkan mobil, sementara aspek kehidupan lainnya tidak. Jadi jangan sepicik ini.
Untuk menghindari memakai kaca mata kuda, maka kita harus memahami konsep komitmen. Menjaga fokus yang benar adalah adanya komitmen untuk mencapai tujuan Kita. Komitmen adalah keterlibatan diri dalam mencapai tujuan dalam waktu yang tetap atau bertambah dan dilakukan secara konsisten. Jika tujuan Kita mendapatkan mobil, maka Kita perlu memiliki komitmen untuk mendapatkan mobil, artinya ada satu waktu khusus setiap harinya atau setiap minggunya untuk mendapatkan mobil. Saat Kita bekerja mendapatkan mobil, maka apa yang ada dalam pikiran Kita harus fokus pada upaya mendapatkan mobil ini. Inilah yang disebut fokus. Bukan berarti melupakan yang lain.
2. Cara Menjaga Fokus
Sekarang kita akan bahas bagaimana cara menjaga fokus dari mulai menetapkan tujuan sampai tujuan tersebut dicapai. Cara-cara menjaga fokus sebenarnya sederhana, bahkan seperti terlihat aneh. Inilah mungkin yang menyebabkan banyak orang yang tidak berusaha untuk menjaga fokus. Karena merasa ribet atau menganggapnya sepele.
Sudahkah Kita menetapkan tujuan? Kita tidak akan fokus jika Kita belum menetapkan tujuan. Jadi langkah-langkah dibawah ini hanya bisa dilakukan setelah Kita menetapkan tujuan.
Langkah pertama adalah Kita harus mengetahui cara fokus.
a. Identifikasi
Langkah pertama ialah identifikasikan hal-hal apa saja yang rasanya harus dilakukan. Tuliskan saja apa-apa yang Kita rasakan harus dilakukan. Fokus dulu ke perasaan Kita. Karena perasaanlah yang merasa terbebani. Tuliskan saja.
Langkah kedua ialah sama halnya dengan langkah pertama, tetapi Kita mulai menggunakan pikiran dan arsip. Jadi tidak hanya mengkitalkan perasaan saja. Sekarang tanyakan, apa saja yang harus saya lakukan. Periksa arsip Kita, memo, email, surat, atau catatan ide ada termasuk apa yang Kita ingat.
Lakukan langkah pertama dan kedua ini sampai habis. Semua hal yang harus dilakukan sudah pindah ke dalam kertas. Kedua langkah ini akan mengurangi beban pikiran Kita, sebab semuanya sudah pindah ke dalam kertas. Ribet? Tidak, memang inilah cara fokus.
b. Keputusan
Langkah ketiga adalah mengambil keputusan. Bacalah semua hal yang harus Kita lakukan tadi. Putuskan:
• Mana yang harus Kita lakukan sekarang juga. Biasanya pekerjaan yang sebentar yaitu kurang dari dua menit.
• Mana pekerjaan yang harus dilakukan segera. Penting tapi waktunya cukup lama.
• Mana pekerjaan yang ditunda atau dijadwalkan.
• Mana pekerjaan yang bisa Kita hapus atau dibatalkan. Usahakan Kita membatalkan pekerjaan sebanyak mungkin.
• Tkitai juga hal-hal yang ternyata bukan pekerjaan atau tugas. Biasanya hanya sebagai referensi.
Saat memeriksa dan mengambil keputusan, selalu bertanya, apakah pekerjaan ini memberikan dampak yang besar bagi saya? Mana yang paling memberikan manfaat? Apa jadinya jika pekerjaan ini dibatalkan? Kapan waktu yang tepat mengerjakannya.
Jangan khawatir jika Kita bingung dalam mengambil keputusan. Saat bingung, berhentilah dulu. Kemudian tenangkan diri Kita, bisa dengan shalat dulu, membaca al Quran, dzikir, bermain dengan keluarga, dan hal-hal lain yang membuat Kita rileks. Biarkan pikiran bawah sadar Kita yang bekerja. Setelah itu coba lihat lagi daftar pekerjaan Kita. Analisa kembali sampai Kita mampu memutuskan.
Mungkin masih bingung. Jika bingung, gunakan feeling. Jika Kita sudah memiliki visi dan visi itu menjadi bagian hidup Kita, maka feeling Kita akan mengarahkan hidup Kita ke arah yang sesuai dengan visi Kita. Jika ragu terhadap suatu pekerjaan, masukan saja ke dalam kategori “ditunda”. Percayalah inilah cara fokus pada pekerjaan-pekerjaan yang penting.
c. Klasifikasi
Pisah-pisahkan pekerjaan yang harus dilakukan sekarang, segera, terjadwal, ditunda. Fokuslah pada pekerjaan sekarang. Ambil tindakan cepat untuk menyelesaikannya. Lupakan pekerjaan lain. Kita tidak perlu khawatir dengan pekerjaan lain sebab sudah Kita simpan pada sebuah sistem “di luar” kepala Kita. Inilah inti cara fokus, Kita hanya perlu memikirkan yang memang perlu dipikirkan.
Review kembali daftar ini setidaknya seminggu sekali karena pasti banyak mengalami perubahan. Ambil lagi keputusan, mana yang akan menjadi fokus. Lakukan terus menerus.
3. Trik-trik Menjaga Fokus
a. Ada pengingat atau yang mengingatkan. Kita akan kehilangan komitmen jika kita lupa dengan tujuan kita. Dengan berbagai kesibukan dan kewajiban yang harus kita lakukan setiap hari, kadang kita terlupakan untuk berusaha mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Jadi, harus ada pengingat bahwa Kita sedang mencapai tujuan tertentu. Ada banyak ide agar ada pengingat setiap hari:
o Menempel gambar yang berkaitan dengan tujuan kita di tempat yang setiap hari pasti terlihat. Misalnya Kita cari foto mobil yang Kita ingingkan, kemudian tempel di lemari es atau di kamar tidur Kita. Setidaknya, Kita akan teringat terus setiap hari bahwa Kita sedang mencapai tujuan tertentu.
o Bekerja sama dengan orang lain, bisa keluarga, untuk saling mengingatkan dalam upaya mencapai tujuan.
o dan lain-lain
b. Menghujamkan tujuan Kita ke pikiran bawah sadar Kita. Jika tujuan sudah terhujam dalam pikiran bawah sadar Kita, maka secara otomatis Kita akan teringat kepada tujuan Kita atau tindakan Kita akan diarahkan secara otomatis menuju tujuan Kita. Caranya:
o Mereview atau membaca tujuan Kita secara berulang-ulang. Dengan suara lantang lebih bagus.
o Tulis tujuan Kita, dengan tulisan tangan, berulang-ulang. Sampai ratusan kali.
o Melakukan visualisasi tujuan Kita. Tekniknya bisa Kita baca di Beautiful Mind Power.
c. Miliki mental juara. Mental juara akan mendorong Kita untuk mencapai tujuan Kita secepat mungkin. Seseorang yang memiliki mental juara tidak akan pernah menunda-nunda. Tidak akan mudah terganggu pikirannya oleh hal lain. Dengan memiliki mental juara, Kita akan lebih mudah untuk menjaga fokus.
Sekarang, kita sudah memahami sejauh mana pentingnya manfaat fokus. Kurang menjaga fokus akan mengurangi kemungkinan kita berhasil mencapai tujuan. Orang yang ilmunya sedikit tetapi dia mampu menjaga fokus untuk mencapai tujuannya, maka dia memiliki kemungkinan berhasil lebih besar, dibandingkan orang berilmu tidak bisa menjaga fokus. Apalagi, jika orang berilmu DAN mampu menjaga fokus, dia akan sangat cepat meraih tujuannya.
Untuk menjaga fokus Kita perlu pengingat, hujamkan tujuan ke pikiran bawah sadar, dan miliki mental juara.

B. Bekerja cerdas
Orang tua kita mengatakan, jika ingin sukses kita harus mau kerja keras. Tetapi, banyak para pelatih sukses yang mengatakan kita harus kerja cerdas. Apa perbedaan kedua istilah tersebut dan mana yang benar?
Apa yang dikatakan orang tua, belum tentu kuno. Justru ada kebijakan dibalik itu. Begitu juga, kita jangan dulu menolak konsep baru, karena teknologi dan informasi mengalami kemajuan terus. Apakah kerja cerdas itu hanya hiperbola?
Saya setuju dengan apa yang dikatakan orang tua tentang bekerja keras. Jika mau sukses, kita memang harus bekerja keras. Saya mengetahui beberapa kehidupan orang-orang yang sukses dalam bisnis, mereka bekerja keras untuk bisnis mereka. Orang yang sukses dalam karir, mereka kerja keras dalam karirnya. Begitu juga, orang yang sukses dalam dakwahnya, mereka kerja keras dalam dakwahnya.
Saat ada orang yang mengatakan kita hanya perlu kerja cerdas, tanpa harus kerja keras, saya tidak setuju. Tapi, saya setuju dengan kerja cerdas. Yang benar menurut saya adalah, kita perlu kerja keras DAN juga kerja cerdas. Jika kita hanya kerja cerdas saja, kita akan kalah oleh orang lain yang kerja cerdas dan kerja keras pula.
1. Definisi Kerja Keras
Kita tidak akan kesulitan untuk mendefinisikan kerja keras. Kerja keras itu adalah bekerja dengan waktu yang cukup lama dan energi sebesar mungkin. Agar kita bisa memberikan energi yang besar dalam bekerja, artinya kita harus fokus pada pekerjaan kita. Itulah cara memberikan energi terbesar.
Bagaimana kita bisa bekerja keras? Kuncinya ialah Kita harus memiliki motivasi tinggi.
2. Definisi Kerja Cerdas
Apa itu kerja cerdas? Kerja cerdas itu adalah bagaimana kita bekerja sebaik mungkin dengan hasil yang lebih besar untuk usaha yang sama. Atau hasil yang sama dengan usaha yang lebih sedikit. Bagaimana caranya? Banyak sekali, kuncinya ialah dengan menggunakan apa yang disebut daya ungkit. Pengungkit adalah alat yang memungkinkan kita bisa menghasilkan kerja dengan usaha sekecil mungkin.
Contoh pesawat sederhana yang menggunakan daya ungkit adalah dongkrak mobil. Kita tidak akan kuat untuk mengangkat dan menahan mobil dengan tenaga tangan kita, tetapi dengan bantuan dongkrak, kita menjadi mampu mengangkat dan menahan mobil kita tanpa energi yang lebih besar. Pertanyaanya ialah: apa “dongkrak” yang bisa digunakan untuk bisnis atau karir kita?
Kita perlu usaha untuk menemukan daya ungkit dalam bisnis dan karir Kita. Berikut adalah usaha yang bisa Kita lakukan:
• Belajar kepada orang lain, apa yang sudah terbukti berhasil yang pernah dilakukan oleh orang lain. Tidak perlu dari nol! Ikuti cara tersebut, Kita tidak akan membuang waktu belajar dari nol lagi.
• Carilah ide untuk meningkatkan kinerja atau hasil dari apa yang Kita biasa atau sudah dilakukan.
Coba bayangkan, Kita sudah bekerja dengan cerdas ditambah dengan kerja keras, maka sukses insya Allah ada dihadapan kita.
Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barang siapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)
Allah SWT menyukai hamba-Nya yang suka kerja keras.
a. Jurus Bekerja Cerdas
- Bekerja Cerdas Dengan Kekuatan Manajement (Management Power)
Jika Kita melakukan sesuatu pekerjaan, yang sebenarnya tidak memberikan nilai atau memiliki nilai rendah, maka itu adalah perbuatan yang bodoh. Jelas bukan bekerja cerdas. Untuk itulah Kita perlu benar-benar mengetahui apa saja yang sebenarnya harus atau perlu Kita lakukan dan apa saja yang sebenarnya tidak perlu Kita lakukan. Kemampuan Kita memilah pekerjaan bernilai atau tidak menunjukan kecerdasan Kita dalam bekerja.
Setelah Kita mengetahui apa yang harus Kita lakukan, kemudian Kita melakukan dengan cara terbaik. Melakukan dengan cara yang salah tentu saja perbuatan yang tidak cerdas. Melakukan dengan cara biasa, Kita masih belum bekerja cerdas. Kita harus melakukannya dengan cara yang terbaik. Inilah kerja cerdas.
Bagaimana cara memilah pekerjaan dan melakukannya dengan cara terbaik? Saya sudah membahasnya panjang lebar, yang memperhatikan aspek mental dan aspek teknis secara rinci dalam modul-modul Revolusi Waktu.
- Bekerja Cerdas Dengan Kekuatan Kreativitas (Creativity Power)
Orang yang bekerja cerdas adalah mereka yang menggunakan kekuatan kreativitas dalam bekerja. Dengan kekuatan kreativitas mereka akan mampu menemukan ide-ide brilian baik ide-ide cara bekerja maupun ide-ide tentang tujuan.
Orang yang mampu bekerja dengan cepat dan hasil yang berkualitas karena mereka menemukan ide-ide tentang cara bekerja terbaik. Orang yang cerdas menyelesaikan setiap masalah karena mereka mampu menghasilkan ide-ide solusi. Orang yang dengan cerdas mendapatkan penemuan yang spektakuler, karena mereka mampu menghasil ide-ide inovatif. Bahkan, mereka yang mampu mencapai pencapai yang sulit, karena mereka mampu menghasilkan ide-ide cara meraih pencapaian tersebut.
Kecerdasan Kita dalam bekerja akan berbanding lurus dengan kreativitas Kita. Kabar baiknya, kreativitas bisa dipelajari oleh semua orang termasuk Kita. Saya punya produknya? Tentu saja, Kita bisa mendapatkannya disini.
- Bekerja Cerdas Dengan Kekuatan Daya Ungkit (Leverage Power)
Mungkin Kita pernah melihat ada orang yang “biasa-biasa saja” tetapi mampu menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Ya, sebab dia bekerja cerdas dengan menggunakan jurus daya ungkit. Jika Kita memahami dan mampu menggunakan kekuatan daya ungkit, maka Kita akan mampu memanfaatkan apa pun yang Kita miliki saat ini menjadi sesuatu yang luar biasa.
Dengan daya ungkit Kita akan mampu mencapai tujuan besar dengan modal seadanya. Dengan daya ungkit Kita bisa bekerja lebih sedikit tetapi hasil yang sebesar mungkin. Atau, Kita tetap bekerja keras, tetapi dengan hasil yang berkali lipat dibandingkan sebelumnya.
Jadi, tiga jurus bekerja cerdas itu adalah kekuatan manajemen, kekuatan kreativitas, dan kekuatan daya ungkit. Silahkan miliki ketiga kekuatan itu dan Kita akan bekerja cerdas.

Kutipan Bijak
Berikut ini adalah kata-kata mutiara mengenai waktu yang ungkapkan oleh orang-orang terkenal di dunia:

Tepat waktu
Lebih baik datang 3 jam lebih awal daripada terlambat 1 menit.
William Shakespeare
Waktu merupakan guru terbaik
Waktu merupakan penasihat paling bijak yang pernah ada. (Pericles)
Waktu merupakan sekolah tempat kita belajar, waktu merupakan api yang kita bakar. (Delmore Schwartz)
Kita tidak membuang-buang waktu jika kita menghabiskan waktu kita dengan bijak. (Rodin)
Seiring berjalannya waktu, waktu mengajarkan kita banyak hal. (Aeschylus)
Sejarah membuat manusia menjadi bijaksana. (Francis Bacon)
Gunakan waktu kita dengan bijak
Waktu adalah sesuatu yang paling kita inginkan, namun sesuatu yang kita gunakan paling buruk. (William Penn)
Orang rata-rata tidak mempedulikan waktu yang ada, sementara orang yang bijak menggunakan waktu dengan baik. (Shoppenhauer)
Waktu = kehidupan; oleh sebab itu, sia siakan waktu dan hidup kita, atau kuasai waktu dan hidup kita. (Alan Lakein)
Jangan dibodohi oleh kalender. Kalender hanya berisi jumlah hari dalam satu tahun yang bisa kita gunakan. Seseorang bisa memperoleh 1 minggu yang berharga dalam waktu 1 tahun, sementara orang lain memperoleh 1 tahun yang berharga dalam waktu 1 minggu. (Charles Richards)
Kuncinya terletak bukan pada bagaimana kita menghabiskan waktu, namun dalam menginvestasikan waktu kita. (Stephen R. Covey)
Orang awam hanya berpikir bagaimana cara menghabiskan waktu. Orang-orang besar berpikir bagaimana cara menggunakannya. (Author Unknown)
Ambil keputusan untuk tidak pernah tinggal diam. Orang tidak akan pernah mengeluh membutuhkan waktu lebih jika ia tidak pernah kehilangan waktu. Banyak hal yang bisa kita raih jika kita selalu bekerja melakukan sesuatu. (Thomas Jefferson)
Gunakan waktu sebaik mungkin, jangan lewatkan kesempatan yang ada. (William Shakespeare)
Saat ini, sama seperti saat-saat yang lain, merupakan waktu yang berharga, jika kita tahu apa yang harus kita lakukan dengan waktu yang ada. (Ralph Waldo Emerson)
Seseorang yang berani membuang waktu 1 jam dari hidupnya bukanlah seseorang yang menghargai kehidupan.(Charles Darwin)
Apakah kita mencintai kehidupan? Jangan membuang-buang waktu, karena waktu merupakan bagian terpenting dalam hidup kita. (Benjamin Franklin)
Jika kita sudah berhasil memanfaatkan waktu, kita akan memahami fakta bahwa kebanyakan orang salah menilai hal-hal yang bisa mereka selesaikan dalam waktu 1 tahun – dan menyepelekan apa yang bisa mereka peroleh dalam waktu 10 tahun. (Anthony Robbins)
Periksa kembali prioritas kita
Jika kita ingin memanfaatkan waktu kita sebaik mungkin, kita harus mengetahui hal-hal yang menjadi prioritas kita dan melakukan hal yang terbaik untuk mencapainya. (Lee Iacocca)
Tidaklah cukup untuk menyibukkan diri kita; semut pun sibuk. Pertanyaan nya adalah, apa yang menyibukkan kita? (Henry David Thoreau)
Perhatikan hal-hal kecil
Gunakan setiap menit yang ada dan setiap jam akan menjadi sangat berharga. (Lord Chesterfield)
Kita sedang menulis kisah hidup kita melalui setiap momen yang kita lalui. (Doc Childre and Howard Martin)
Lakukan beberapa hal saja
Melakukan 2 hal bersamaan sama artinya dengan tidak melakukan sesuatu. (Publius Syrus)
Seseorang tidak bisa melibatkan diri dalam terlalu banyak urusan: sama halnya jika kita mencoba menahan labu dalam air, satu-persatu labu akan bermunculan sementara kita mencoba menahan yang lain di dalam air. (Peribahasa Cina)
Fokuskan diri pada masa kini
Jangan pernah membiarkan hari yang sudah lalu menyita hari kita. (Richard H. Nelson)
Saya tidak memikirkan masa lalu. Satu-satunya hal yang penting adalah saat ini yang sedang kita jalani. (W. Somerset Maugham)
Yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan waktu kita saat ini. Jika kita merasa jenuh dengan bagaimana kita menghabiskan waktu kita, maka ubahlah kebiasaan kita. (Marcia Wieder)
Sadari bahwa di saat ini, kita sedang berkarya. Kita menciptakan momen kita selanjutnya. Itulah kenyataannya. (Sara Paddison)
Waktu untuk bertindak adalah saat ini. Tidak ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu. (Carl Sandburg)
Kita tidak bisa menunda-nunda melakukan kebaikan, karena kita tidak akan pernah tahu jika kita terlambat melakukannya. (Ralph Waldo Emerson)
Apakah ini saat yang tepat atau tidak tepat, hanya itulah waktu yang kita miliki. (Art Buchwald)
Hari ini adalah awal yang baru. Tuhan telah memberi saya hari ini untuk saya gunakan sebaik mungkin. Saya bisa menyia-nyiakan waktu saya atau menggunakannya untuk kebaikan. Apa yang saya lakukan hari ini penting karena saya menukarkan 1 hari hidup saya untuk hal tersebut. Jika esok tiba, hari ini akan hilang selamanya, meninggalkan sesuatu di dalam nya sesuatu yang telah saya lakukan. Saya ingin meraih sesuatu pada hari itu, bukan kehilangan sesuatu; kebaikan bukan keburukan; kesuksesan bukan kegagalan; agar saya tidak menyesali harga yang saya bayar untuk memperolehnya. (Author Unknown)
Waktu yang kita lalui tidak akan pernah kita peroleh kembali
Ia memiliki kehidupan yang panjang dan bermakna; dan waktu yang tidak dimanfaatkan merupakan kerugian. (Thomas Fuller)
Seseorang yang selalu berduka adalah seseorang yang menghabiskan waktu. (Dante)
Kerugian materi dapat digantikan dengan industri, kerugian pengetahuan dengan belajar, kehilangan kesehatan dengan kendali diri sendiri atau obat-obatan, namun waktu yang kita lewati akan hilang selamanya. (Samuel Smiles)
Uang dapat saya peroleh atau lepaskan. Namun waktu adalah sesuatu yang tidak bisa saya peroleh. Sehingga saya harus menghabiskan waktu saya dengan bijak. (Author Unknown)
Satu hal yang tidak bisa kita daur ulang adalah waktu yang terbuang. (Author Unknown)
Waktu yang hilang tidak akan pernah ditemukan lagi. (Author Unknown)
Pentingnya waktu
Satu-satunya hal yang menjadi milik kita sepenuhnya adalah waktu; bahkan seseorang yang tidak memiliki apapun pasti memiliki waktu. (Baltasar Gracian)
Waktu adalah hal paling berharga yang bisa dimanfaatkan oleh seseorang. (Theophrastus)
Waktu adalah uang. (Benjamin Franklin)
Memperoleh waktu sama artinya dengan memperoleh semuanya dalam hal percintaan, perdagangan, dan perang. (John Shebbeare)
Sampai kita menghargai diri kita sendiri, kita tidak bisa menghargai waktu yang kita miliki. Sampai kita menghargai waktu yang kita miliki, kita tidak bisa menggunakan waktu dengan baik. (M. Scott Peck)
Sumber daya terbaik kita adalah waktu kita. (Brian Tracy)
Kita tidak bisa membunuh waktu tanpa melukai keabadian. (Henry David Thoreau)
Waktu adalah hal paling berharga yang bisa dimanfaatkan seseorang. (Laertius Diogenes)
Waktu adalah hal paling berharga dan paling mungkin lenyap dari semua yang kita miliki. (John Randolph)
Waktu adalah satu-satunya modal yang dimiliki olehmanusia, dan ia tidak boleh sampai kehilangan waktu. (Thomas Edison)
Sampai kita bisa mengatur waktu, kita tidak bisa mengatur hal-hal lain. (Peter F. Drucker)
Jangan menunda
Apa yang bisa kita kerjakan kapanpun bisa kita selesaikan dalam waktu singkat. (Peribahasa Skotlandia)
Orang bijak mengerjakan sesuatu dengan segera apa yang orang bodoh lakukan pada akhirnya. Kedua-duanya mengerjakan hal yang sama; hanya pada waktu yang berbeda. (Baltasar Gracian)
Sebuah tugas berharga yang diselesaikan dengan sukses jauh lebih bernilai dibandingkan dengan ratusan tugas yang baru rampung sebagian. (Malcolm S. Forbes)
Berpikir terlalu lama untuk melakukan sesuatu kadang sama artinya tidak melakukan sesuatu. (Eva Young)
Satu tahun dari sekarang kita akan berharap kita telah memulai sesuatu pada hari ini. (Karen Lamb)
Jalan terbaik untuk menjadi terlambat adalah dengan memiliki banyak waktu. (Leo Kennedy)
Sementara kita menunda, kehidupan terus berlangsung. (Seneca)
Kita mungkin menunda, namun waktu tidak. (Benjamin Franklin)
Jangan tunda hingga besok apa yang bisa kita lakukan hari ini. (Benjamin Franklin)
Jangan mencari-cari alasan, kitalah yang memegang kendali
Kita tidak akan pernah menemukan waktu untuk segalanya. Jika kita menginginkan waktu, kita harus menyediakannya. (Charles Bruxton)
Jangan berkata kita tidak punya cukup waktu. Kita memiliki jumlah waktu yang sama setiap hari dengan waktu yang diberikan pada Helen Keller, Pasteur, Michelangelo, Mother Teresa, Leonardo da Vinci, Thomas Jefferson, dan Albert Einstein. (H. Jackson Brown)
Kabar buruknya adalah waktu berlalu. Kabar baiknya adalah kita yang mengendalikannya. (Michael Altshuler)
Waktu merupakan mata uang hidup kita. Waktu adalah satu-satunya mata uang yang kita miliki, dan hanya kita yang bisa menentukan bagaimana kita bisa menghabiskan waktu kita. Berhati-hatilah dalam menggunakannya atau orang lain akan menghabiskan waktu kita. (Carl Sandburg)
Saya akan mengikuti kursus manajemen waktu.. segera setelah saya bisa mengatur jadwal saya. (Louis E. Boone)
Sebenarnya, orang bisa memilih bagaimana mereka akan menghabiskan waktu mereka; bukanlah waktu yang menjadi masalah namun kemauan. (Sir John Lubbock)
Orang-orang yang tidak memanfaatkan waktu mereka dengan baik adalah orang-orang yang mengeluhkan betapa singkatnya waktu yang mereka miliki. (Jean De La Bruyere)
Garis pembatas antara kesuksesan dengan kegagalan dapat diungkapkan melalui 4 kata: “Saya tidak memiliki waktu.” (Franklin Field)


KESIMPULAN dan SARAN


Kesimpulan
Waktu bagaimanapun juga tidak dapat dibeli atau diputar balik, akan tetapi aktifitas kita dapat diatur agar waktu dapat kita gunakan seefisien mungkin dengan menerapkan manajemen waktu.

Saran
Karena waktu tidak dapat dibeli dan diputar balik, maka gunakanlah waktu sebaik mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda tentang tulisan saya.
Saya yakin komentar anda akan lebih memperkaya warna di blog ini